Syarat Taubat


Bertaubat memiliki syarat agar diterima Allah, Dzat Yang Maha Penerima Taubat:

1. Meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat yang telah dilakukan.

2. Menyesali dengan penyesalan sebenarnya.

3. Bertekad kuat untuk tidak melakukan kembali selamanya.

Apabila berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ditambah syarat ke-empat:

4. Menunaikan hak orang tersebut.
Misal: apabila berhubungan dengan hutang atau mengambil barang maka harus segera dibayarkan dan dikembalikan.

Jika terkait tuduhan, ghibah, dan sejenisnya maka hendaknya meminta permohonan ampun dan penghalalan.

Dan yang serupa dengannya.

(Lihat penjelasan al-Imam an-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin)

Tentu kita berharap dosa-dosa dihapuskan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,

التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ

“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa maka ia seperti orang yang tidak berdosa…” (Hasan, HR Ibnu Majah: 4250)

Namun jangan sampai sekedar ucapan di lisan semata.

Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah ta’ala berkata,

“Istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan adalah taubatnya para pendusta…”

Astaghfirullahal ‘adzhim wa atuubu ilaihi…
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment