Berpuasa merupakan ibadah agung. Maka selayaknya sejak awal sahur hingga berbuka kita berusaha mencontoh Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
A. Doa Berbuka Puasa.
Diantara doa berbuka puasa, sebagiannya ada yang tidak shahih.
Berikut diantara yang shahih dari Rasulullah,
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Dahaga telah berlalu, urat-urat telah basah dan (semoga) Allah menetapkan pahala (puasa) Insya Allah…” (Hasan, HR. Abu Daud: 2357)
B. Jangan Berlebihan
Allah Ta’ala berfirman,
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raaf : 31)
C. Batasannya
Nabi shallallahu’alaihi wasallam memberi petunjuk,
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tiada wadah yang lebih buruk yang diisi penuh oleh anak cucu Adam selain dari perutnya sendiri.
Cukuplah baginya beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya.
Bila terpaksa harus diisi, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas…” (HR Ahmad: 2/132, at-Tirmidzi: 2380, Shahihul Jami’: 5674)
D. Menu Berbuka Puasa.
Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata;
“كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ تَمَرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ…”
“Dahulu Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam berbuka dengan berberapa butir ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat (maghrib).
Apabila tidak ada kurma basah maka berbuka dengan tamr (kurma kering).
Dan jika tidak ada kurma kering maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air…” (HR Ahmad, ash-Shahihah 2840)
Demikianlah Nabi shallallahu’alaihi wasallam berbuka puasa. Sungguh penuh kesederhanaan.
Mari kita contoh dengan penuh kecintaan dan pengharapan pahala.
Dengan apa kita akan berbuka puasa hari ini…?!
A. Doa Berbuka Puasa.
Diantara doa berbuka puasa, sebagiannya ada yang tidak shahih.
Berikut diantara yang shahih dari Rasulullah,
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Dahaga telah berlalu, urat-urat telah basah dan (semoga) Allah menetapkan pahala (puasa) Insya Allah…” (Hasan, HR. Abu Daud: 2357)
B. Jangan Berlebihan
Allah Ta’ala berfirman,
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raaf : 31)
C. Batasannya
Nabi shallallahu’alaihi wasallam memberi petunjuk,
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tiada wadah yang lebih buruk yang diisi penuh oleh anak cucu Adam selain dari perutnya sendiri.
Cukuplah baginya beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya.
Bila terpaksa harus diisi, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas…” (HR Ahmad: 2/132, at-Tirmidzi: 2380, Shahihul Jami’: 5674)
D. Menu Berbuka Puasa.
Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata;
“كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ تَمَرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ…”
“Dahulu Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam berbuka dengan berberapa butir ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat (maghrib).
Apabila tidak ada kurma basah maka berbuka dengan tamr (kurma kering).
Dan jika tidak ada kurma kering maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air…” (HR Ahmad, ash-Shahihah 2840)
Demikianlah Nabi shallallahu’alaihi wasallam berbuka puasa. Sungguh penuh kesederhanaan.
Mari kita contoh dengan penuh kecintaan dan pengharapan pahala.
Dengan apa kita akan berbuka puasa hari ini…?!
0 comments:
Post a Comment