Istiqomah itu bukan bersembunyi, menghindar atau mengucillan diri dari lingkungan yang rusak (banyak maksiat).
Tetapi Istiqomah itu, mampu berada dan bergaul di lingkungan yang rusak namun tetap teguh dalam Sunnah.
Mari belajar istiqomah di zaman yang penuh kerusakan ini.
Latih diri untuk istiqomah sebelum memasuki lingkungan yang lebih luas di masyarakat.
Banyak orang shalih (pejuang dakwah) yang akhirnya gugur ketika memasuki masyarakat karena luput melatih dirinya menghadapi lingkungan yang rusak (jauh dari Sunnah).
Di samping itu, justru menjadi tugas dari seorang pejuang dakwah untuk memperbaiki masyarakat yang rusak.
Kalau yang mengaku pejuang dakwah tidak mau bergaul dengan masyarakat yang rusak, lalu siapa yang akan mendakwahi mereka?
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (Q.S. Fushilat : 30)
Dari Sufyan bin 'Abdillah radhiallâhu 'anhu, dia berkata: aku berkata : 'wahai Rasulullah! Ucapkanlah kepadaku suatu ucapan dalam Islam yang aku tidak akan menanyakannya kepada selain engkau!, beliau bersabda: "ucapkanlah! 'aku telah beriman, kemudian beristiqomahlah!' ". (H.R.Muslim)
0 comments:
Post a Comment