Dari Abu Najih Al Irbath bin Sariah : Rasulullah memberi nasehat kepada kami, dengan nasehat yang menggetarkan hati dan berlinang karenanya airmata. Kami katakan ya Rasulullah sepertinya ini adalah nasehat perpisahan, berilah kami wasiat.
Beliau bersabda :
"Aku wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah azza Wa jalla, dengar dan taatlah, walaupun yang memerintahkan kalian hamba Habasyi. Karena sesungguhnya barangsiapa yang hidup diantara kalian akan melihat perpecahan yang banyak, atas kalian dengan sunnahku dan sunnah khulafaur mahdiyyin rasyidin, gigitlah dengan gigi geraham, dan hati-hatilah kalian dari perbuatan yang diada-adakan karena setiap yang diada-adakan itu bid'ah dan seluruh bid'ah itu sesat." (H.R. Tirmidzi).
Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berwasiat kepada kita dengan empat masalah yang jika kita berpegang dengannya akan selamat di dunia dan akhirat.
Empat wasiat itu adalah :
1. Bertakwa kepada Allah
Takwa kepada Allah adalah seorang hamba membuat penjagaan dari apa yang ia takutkan yakni murka dan adzab Allah, yaitu dengan cara melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat. Dan takwa juga merupakan wasiat Allah kepada umat sebelumnya.
"Aku telah wasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan kalian takwa kepada Allah." (Q.S. An-Nisa' : 131)
Dan juga banyak nash yang menerangkan keutamaan takwa, diantaranya : Surga adalah warisan bagi orang yang bertakwa : "Itulah surga yang Kami wariskan kepada hamba-hamba yang bertakwa." (Q.S. Maryam : 63)
Allah akan memudahkan urusan orang yang bertakwa di dunia dan di akhirat : "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan menjadikan urusannya mudah." (Q.S. At-Thalaq : 4).
Takwa adalah bekal yang terbaik bagi seorang hamba di dunia dan di akhirat
"Berbekallah kalian, sesungguhnya bekal yang terbaik adalah takwa." (Q.S. Al-Baqarah : 197)
2. Wasiat untuk mentaati Walatul Umur / Pemerintah.
Sabda Beliau : "Dengar dan taatlah walaupun yang memerintah............" Hadits ini menunjukkan bahwa mentaati wulatul umur adalah wajib.
Sebagaimana ditegaskan oleh Allah Ta'ala : "Taatlah kalian kepada Allah dan kepada RasulNya serta ulil Amri kalian." (Q.S. An-Nisa : 59).
Mentaati wulatul umur dalam perkara yang ma'ruf, Rasulullah bersabda : "Tidak ada ketaatan dalam berbuat maksiat kepada Allah, sesungguhnya taat itu hanya dalam perkara yang ma'ruf." (H.R. Bukhari Muslim).
Hadits ini menunjukkan diharamkannya tunduk/mengikuti wulatul umur dalam maksiat kepada Allah, tapi ta'at kepada mereka hanya dalam hal yang ma'ruf, baik mereka itu pemerintah, ulama ataupun orang tua.
3. Wasiat berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah.
Sabda Nabi : "Sesungguhnya barangsiapa yang hidup diantara kalian akan melihat perpecahan yang banya."
Hadits ini menunjukkan akan terjadinya perselisihan.
Hal ini diperkuat dengan sabda Rasulullah : " Ketahuilah ahlul kitab terpecah menjadi 72 firqah dan umat ini akan terpecah 73 golongan, seluruhnya masuk neraka kecuali satu Al Jama'ah. (shahihul Jami').
Dalam riwayat lain menegaskan siapa itu Al Jama'ah : "Yaitu orang-orang yang menjalani jalanku dan jalan shahabatku." (H.R. Abu Dawud)
Yang dapat menjaga kita dari perselisihan dan perpecahan itu adalah dengan berpegang Sunnah Rasulullah serta memahami dengan pemahaman Salaful Ummah, orang-orang yang telah ditazkiyah (mendapat legitimasi) dari Allah Subhanahu wa ta'ala :
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang muhajirin dan anshor dan orang -orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar." (Q.S. At-Taubah : 100).
Dan Rasulullah pun telah mentazkiyah mereka dalam sabdanya :
"Orang-orang yang terbaik dari umatku adalah orang-orang yang ada pada zaman aku hidup, kemudian orang yang setelah mereka Wallahu 'alam apakah menyebut ketiga atau tidak..........” (H.R. Muslim)
Telah benar Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu yang berkata : "Barangsiapa yang mau mengambil tauladan hendaklah bertauladan kepada para shahabat Muhammad mereka adalah umat terbaik, yang paling baik hatinya dan lebih dalam ilmunya, orang-orang yang telah Allah pilih untuk mendampingi nabinya, mereka di atas petunjuk wallahi warabbil ka'bah."
Oleh karena itu dalam hadits diatas kita diperintahkan untuk berpegang dengan sunnah Rasulullah dan sunnah khulafaur Rasyidin.
4. Wasiat untuk menjauhi perbuatan bid'ah.
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Hati-hati kailan dari perkara yang diada-adakan".
Perkara yang diada-adakan dalam agama (bid'ah) adalah yang tidak ada asalnya dari Al-Qur'an dan Sunnah, oleh karena itu Rasulullah memperingatkan kepada kita untuk menjauhinya karena bid'ah itu adalah sebab kebinasaan dan kehancuran umat ini.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya sebab binasa orang-orang sebelum kamu adalah karena banyak tanya dan banyaknya seringnya mereka menyelisihi nabi-nabi mereka." (H.R. Bukhari Muslim)
0 comments:
Post a Comment