Renungan Untuk Para Suami



Sungguh sebuah musibah bagi seorang suami yang membiarkan/senang keindahan wajah istrinya dinikmati oleh laki-laki lain. (Di luar kondisi darurat)
"Setiap kalian ra'in (penanggung jawab) dan masing-masing akan ditanya tentang tanggungjawabnya. Penguasa adalah penanggung jawab atas rakyatnya, dan akan ditanya tentangnya. Suami menjadi penanggung jawab dalam keluarganya, dan akan ditanya tentangnya." (Muttafaq 'Alaih)
Di saat Allah memerintahkan manusia untuk menjaga pandangan, suami tersebut justru senang/bangga ketika wajah istrinya dapat dilihat oleh laki-laki lain. Baik itu itu karena memang atas dasar "iseng" apalagi karena ujub (sombong).
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (Q.S. An- Nuur (24): 30)
"Dua mata itu berzina, dan zinanya adalah memandang." (Muttafaq ‘alaih).
Maka jagalah izzahmu (kemuliaan) dan izzah istrimu serta iffah (rasa malu) kalian. Jangan sampai kepemimpinan kita sebagai suami ternyata termasuk dalam kelalaian dan menjadi selembar tiket meikmati siksa api neraka meskipun hanya "sesaat".
Ataukah kita ingin menjadi salah satu dari golongan yang Rasulullah sebutkan dalam hadits ini?
“Ada tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts . . . “ (H.R. An-Nasa’i)
Ad-dayyuts adalah seorang suami yang membiarkan kemaksiatan terjadi dalam keluarganya. Yaitu ketika dia melihat kemungkaran oleh anggota keluarganya, dia hanya diam saja dan tidak merubahnya. Bahkan ada sebagian yang bangga dengan kemaksiatan tersebut karena merasa manusia akan memberikan pujian atas keindahan wajah istrinya (ujub dalam hati).
Hendaknya kita menjadi al-ghayyur, yaitu orang yang memiliki kecemburuan besar terhadap keluarganya sehingga dia tidak membiarkan mereka berbuat maksiat. Termasuk kecemburuan ketika istri kita dipandangi oleh orang lain.
Wallahu 'alam bi showwab..

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment