Inspirasi NIKAH MUDA PENUH BERKAH.


Bagaimana Kelanjutan Pendidikan/Kuliah setelah menikah?
(Salah satu kekhawatiran –khususnya mahasiswi- ketika ingin memutuskan menikah pada saat kuliah)

“Nikah itu Sunnahku, barang siapa yang tidak suka, bukan golonganku” (Hadts Riwayat Ibnu Majah)

Ketika Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan sebuah perintah (Sunnah), maka tidak mungkin Perintah itu akan jadi penghalang utama Anda melaksanakan Perintah kebaikan lainnya.

Apalagi jika hal tersebut kita lakukan dalam rangka taat dan niat beribadah.

Kecuali dimulai dengan niat dan proses awal yg "kurang benar" atau ada yang kurang tepat dalan Pola Pikir kita.

Ada seorang Binaan yang kami bantu untuk bisa menyempurnakan separuh agama dengan menikahi seorang wanita yang masih kuliah semester 4 (tahun 2010). Pada saat masih aktif kuliah mereka sudah punya anak.

Alhamdulillah sekarang istri beliau sudah menyelesaikan Pendidikan S1 (Fakultas Keguruan).

Pengalaman pribadi, pada saat menikah (7 Juli 2006) istri saya baru saja menyelesaikan Ujian Final semester 2.
(Jurusan Biologi Sains, Fakultas MIPA).

Pada saat masih aktif kuliah, kami sudah sudah mendapatkan karunia seorang putri.

Dengan berbagai ujian dan cobaan (karena saat itu kami belum memiliki apa-apa / finansial yg memadai), akhirnya beliau bisa selesai S1.

Kemudian istri melanjutkan lagi S2 di Jurusan Fisiologi Kedokteran.

Semua itu dengan berbagai pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Tentu saja, tantangan seorang wanita yang menyelesaikan kuliah yang sudah menjadi istri berbeda dengan wanita yang berhasil menyelesaikan pendidikannya pada saat belum menikah.

Menyelesaikan kuliah setelah menikah adalah persoalan Pola Pikir dan Komitmen.

Apakah Anda membangun cara pandang, setelah nikah saya akan tetap berjuang untuk menyelesaikan pendidikan?

Atau Anda membangun cara pandang, saya tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan karena harus fokus berbakti sebagai istri dan ibu rumah tangga? (Menyerah).

Termasuk juga komitmen yang Anda sepakati dengan calon suami sebelum menikah.

Apakah komitmen untuk menyelesaikan atau menghentikan Kuliah setelah menikah.

Yakinlah, Allah akan memberikan apa yang kita minta.

Apakah kita menginginkan 2 kebaikan (pahala)?
1 Kebaikan menikah, 1 Kebaikan menuntut Ilmu.

Atau

Kita hanya ingin mendapatkan 1 Kebaikan (pahala) saja?
1 Kebaikan menikah. 0 kebaikan menuntut ilmu (Formal)

Menikah adalah jalan menuju syurga.
Menuntut ilmu juga jalan menuju syurga.

Insyaa Allah

******************

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. Al Mujaadilah : 11)

”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Tirmidzi)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment