Ayah..hari ini kulihat air matamu mengalir tanpa suara..engkau memelukku erat sebelum akad..pertama kalinya kulihat engkau menangis meski berusaha engkau tutupi..
Ayah..engkau adalah lelaki luar biasa romantis tanpa bualan dan kata-kata bak penyair ternama..romantisme yang engkau tunjukan dalam balutan tanggung jawab dan kasih sayang untuk keluarga..
Ayah..bertahun-tahun sudah engkau menjagaku, hingga tiba masa dimana engkau menyerahkan penjagaanku pada lelaki bergelar suami..
Ayah..sampai kapanpun, engkau adalah cinta pertama ku..cinta yang tak akan pernah berubah meski aku telah bersanding dengan lelaki yang menjadi suamiku..
Ayah..terimakasih engkau telah menjadi lelaki terbaik untuk keluarga kita..lelaki yang membuatku penuh cinta sehingga masa-masa single ku tak kusibukkan mencari perhatian dari lelaki asing tanpa ikatan syar'i..
Ayah..aku bahkan masih teringat beberapa hari sebelum pernikahan, aku disibukkan dengan banyak urusan..diam-diam ayah selalu memperhatikan ku bahkan dalam hal terkecil..ayah memanggilku, menatapku dalam lalu memulai bicara..
"Jaga kesehatanmu, sesibuk apapun ingatlah pola makan dan istirahatmu. Rileks kan pikiran dan perbanyak wudhu serta ibadah. Ayah tak biasanya melihat jerawat di wajahmu, kali ini ayah benar-benar melihat nya. Sangat bisa ditebak, makananmu tak terkontrol, pikiran dan kerjamu terlalu diforsir. Ayah hafal dengan hal ini. Rawatlah apa yang sudah Allah beri nak, perbaiki lagi pola makan dan olahraga mu. Menjaga kesehatan adalah amanah juga"
Bagaimana hati putrimu tak meleleh dengan perhatianmu yang luar biasa ini ayah..
Ayah..semoga engkau dan ibu selalu dijaga oleh Allah dan selalu kuat..
Maafkan putrimu yang masih belum bisa memberikan banyak kebahagiaan untuk ayah dan ibu..
Terimakasih ayah dan ibu yang luar biasa..
Kini putrimu yang selalu engkau jaga telah dewasa, bersanding dengan lelaki pilihan Allah untuk beribadah dalam mahligai keluarga..
0 comments:
Post a Comment