1. Mandi pagi
Dari Malik dari Nafi’ ia berkata bahwa: Abdullah bin Umar dahulu mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke tempat sholat (lapangan).” (H.R. Malik dan Asy-Syafi’i)
--
2.. Berpakaian rapih sesuai sunnah
2.. Berpakaian rapih sesuai sunnah
Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, bahwa: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya.
(H.R. Al Hakim)
(H.R. Al Hakim)
Bagi pria disunnahkan menggunakan wewangian. Namun tidak boleh bagi wanita.
--
3. Makan sebelum Sholat Idul Fitri
3. Makan sebelum Sholat Idul Fitri
“Pada saat Idul Fitri Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam tidaklah berangkat untuk shalat sebelum makan beberapa kurma.”
Murajja bin Raja berkata, berkata kepadaku ‘Ubaidullah, katanya: berkata kepadaku Anas, dari Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam: “Beliau memakannya berjumlah ganjil.” (H.R. Bukhari)
--
4. Berjalan kaki ke tempat Sholat Id (jika memungkinkan)
4. Berjalan kaki ke tempat Sholat Id (jika memungkinkan)
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata: “Termasuk perbuatan sunnah, kamu keluar mendatangi Sholat Id dengan berjalan kaki.” (H.R. Tirmidzi)
--
5. Takbir ketika menuju tempat Sholat Id
5. Takbir ketika menuju tempat Sholat Id
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam keluar di Hari Raya Idul Fitri lalu beliau bertakbir sampai datang ke tempat shalat dan sampai selesai shalat. Apabila telah selesai shalat beliau memutus takbir.”
(Shahih, Mursal Az-Zuhri, diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dengan syawahidnya dalam Ash-Shahihah no. 171)
Di antara lafadz takbir yang disunnahkan yaitu:
- Allahu Akbar Allahu Akbar, Laailaaha illallahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamdu, atau
- Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Laailaaha illallahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamdu.
(Lihat Al-Irwa’ 3/125-126)
--
6. Melaksanakan Shalat ‘Id di Mushala (Lapangan)
6. Melaksanakan Shalat ‘Id di Mushala (Lapangan)
Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata, “Shalat Id boleh dilakukan di dalam masjid, tetapi melakukannya di mushalla (lapangan) yang berada di luar adalah lebih utama, hal ini selama tidak ada ‘udzur seperti hujan dan semisalnya, karena Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam shalat dua hari raya di lapangan,
tidak pernah Beliau shalat di masjidnya kecuali sekali karena adanya hujan.”
tidak pernah Beliau shalat di masjidnya kecuali sekali karena adanya hujan.”
Dari Abu Hurairah, “Bahwasanya mereka ditimpa hujan pada hari raya, maka Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam shalat ‘Id bersama mereka di masjid." (H.R. Abu Dawud)
--
7. Mendengarkan Khutbah Id
7. Mendengarkan Khutbah Id
Dari ‘Abdullah bin Saib ia berkata: Aku menyaksikan bersama Rasulullah Shalat Id, maka ketika beliau selesai shalat, beliau berkata: “Kami berkhutbah, barangsiapa yang ingin duduk untuk mendengarkan khutbah duduklah dan barang siapa yang ingin pergi maka silahkan.” (H.R. Abu Dawud & An Nasa’i )
--
8. Memberi selamat Idul Fitri dengan ucapan “Taqobbalallohu minna wa minkum”
8. Memberi selamat Idul Fitri dengan ucapan “Taqobbalallohu minna wa minkum”
Ibnu Hajar mengatakan: Dari Jubair bin Nufair bahwa ia berkata:
‘Para shahabat Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bila bertemu di hari Id, sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain:
‘Para shahabat Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bila bertemu di hari Id, sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ
"Taqobbalallahu minna wa minkum"
“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kamu.”
"Taqobbalallahu minna wa minkum"
“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kamu.”
--
9. Pulang dengan rute yang berbeda
9. Pulang dengan rute yang berbeda
”Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam apabila di hari Id, beliau mengambil jalan yang berbeda." (H.R. Bukhari)
0 comments:
Post a Comment